Pages

Rabu, 26 September 2012

Kisah di Balik Lagu dan Tarian Korea "Oppa's Gangnam Style"

Fenomena lagu dan tarian kuda 'Gangnam Style' milik rapper Korea Selatan (Korsel) Psy, yang mendunia masih tetap hangat. Tidak diperlukan kemampuan bahasa Korea untuk menikmati lagu tersebut, semua orang kecanduan dengan tarian kuda dan aksi lucu Psy dalam video klip lagu tersebut. Namun di balik tarian dan aksi kocak Psy, sebenarnya lirik lagu 'Oppa's Gangnam Style' merupakan sindiran tajam bagi orang-orang kaya di Negeri Ginseng tersebut, serta distrik Gangnam yang menjadi tempat tinggal sebagian besar mereka. Distrik Gangnam sendiri sebenarnya merupakan sebuah wilayah kecil di Ibukota Seoul, namun menyimpan sejuta insiprasi yang dipicu oleh kepahitan, rasa iri, dan keinginan yang tak tergapai. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Gangnam ini.  

Distrik Gangnam yang Kontroversial 

Gangnam kini menjadi wilayah yang paling diinginkan untuk ditinggali di Korea Selatan (Korsel), tapi sebenarnya beberapa tahun sebelumnya wilayah ini tidak lebih dari pemukiman sepi yang dikelilingi sawah dan parit-parit yang mengering. Distrik Gangnam yang memiliki arti 'sebelah selatan sungai' ini memiliki luas separuh dari Manhattan, New York, Amerika Serikat. Tercatat sekitar 1 persen penduduk kota Seoul tinggal di distrik ini dan sebagian besar merupakan orang kaya raya. Harga sewa apartemen di wilayah ini saja berkisar US$ 716 ribu (Rp 6,8 miliar), uang sebanyak ini rata-rata baru bisa diraup penduduk Korsel dalam waktu 18 tahun. Selama ini, aktivitas bisnis dan pusat pemerintahan selalu berpusat di wilayah utara Sungai Han, yang dekat dengan istana dan menjadi tempat tinggal kaum konglomerat Korea. Namun keberadaan Gangnam seolah menjadi sumber uang baru bagi bisnis dan aktivitas pembangunan sejak tahun 1970-an. Ketika harga apartemen di wilayah ini meroket di tengah-tengah hiruk pikuk investasi real estate pada awal tahun 2000-an, para pemilik tanah dan spekulan di Gangnam otomatis menjadi kaya hanya dalam semalam. Distrik Gangnam pun beralih menjadi distrik menengah ke atas. Hal ini lantas memicu munculnya pusat komersial kelas atas di wilayah Gangnam, mulai dari butik dan kelab mewah, hingga klinik-klinik operasi plastik mahal. Tidak hanya itu, di kawasan ini juga muncul tren pendidikan privat kelas atas. Sebagian besar penduduk kaya di Gangnam menghabiskan biaya pendidikan 4 kali lipat lebih besar daripada pendidikan umum. Fakta bahwa sebagian besar penduduk distrik Gangnam hidup dengan tidak mengikuti nilai-nilai tradisional Korsel seperti kerja keras dan pengorbanan untuk mencapai sesuatu, karena pada dasarnya mereka sudah kaya raya, sempat membuat jengkel penduduk Korsel lainnya. Penduduk kelas atas di Gangnam disebut-sebut memonopoli kesempatan mendapat pendidikan terbaik di negeri ini dan bisa menikmati infrastruktur terbaik, padahal yang mereka lakukan hanya menghambur-hamburkan uang untuk barang-barang mewah dan pamer kekayaan. "Gangnam menginspirasi baik rasa iri mupun rasa tidak suka. Penduduk Gangnam merupakan kaum kelas atas Korsel, namun warga Korsel lainnya melihat mereka sebagai orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri," jelas krtikus musik Korsel, Kim Zakka, seperti dilansir austin360.com. Secara satir tapi menghibur, lagu Psy ini telah menyentil kaum kelas atas tersebut.  

Psy Mulus Tembus Pasar Amerika 

Sebagian besar artis K-Pop rata-rata terkenal di Korsel dan wilayah Asia lainnya, namun mereka seringkali gagal untuk menembus pasar musik Amerika. Tapi Psy mampu menerobos semua itu ketika video dan lagunya 'mewabah' di kalangan pengguna internet dunia, terutama Amerika. Pria bernama asli Park Jae-Sang ini tergolong rapper senior di Korsel dan telah memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 2001 lalu. Bahkan saat itu, Psy yang berusia 34 tahun ini pernah didenda US$ 4.500 (Rp 43 juta) karena kedapatan merokok ganja. Tapi kini, siapa sangka jika Psy menjadi satu-satunya orang Korea yang mengajari bintang pop dunia seperti Britney Spears untuk menarikan tarian kuda khasnya di acara televisi ternama Amerika? "Saya tidak tampan, saya tidak tinggi, saya tidak kekar, saya juga tidak langsing," tutur Psy saat diundang dalam acara televisi Amerika, 'Today', baru-baru ini. "Tapi kini saya duduk di sini," imbuhnya. Nama panggung Psy berasal dari 3 huruf pertama kata 'Psycho', namun dia selalu mengidentikkan dirinya sebagai orang luar yang unik. Meskipun sebenarnya dia berasal dari keluarga kaya, yang dibesarkan dan mengenyam pendidikan di kawasan selatan Sungai Han, dekat distrik Gangnam. Menurut penulis kolom Chicago Tribune soal budaya pop yang juga mantan kritikus musik, Jae-Ha Kim, alasan yang menjadikan Psy mendunia karena penampilannya yang biasa dan tidak banyak dipoles. Selama ini, musik K-Pop didominasi boyband dan girlband yang rata-rata muda, berwajah tampan dan berpenampilan menarik. Menurut Jae-Ha, sosok-sosok seperti itu justru membuat sebagian besar warga Amerika merasa tersaingi. "Orang-orang Amerika merasa lebih nyaman dengan orang-orang Asia yang terlihat seperti Jackie Chan dan Jet Li, yang juga menarik tapi tidak semenarik Brad Pitt atau Keanu Reeves," ujarnya. Rata-rata orang tertarik dengan lagu 'Gangnam Style' karena videonya yang lucu, seperti "Pertunjukan aneh, dan orang berkata, 'Pria ini lucu juga.' Tapi ketika Anda melihat tariannya, Anda akan menyadari bahwa Anda bisa ikut menarikannya dengan mudah. Dia benar-benar bagus."  

Lagu Sindiran untuk Orang Kaya di Gangnam 

Lagu dan video 'Oppa's Gangnam Style' dimaksudkan untuk menyindir kalangan kelas atas yang tinggal di kawasan Gangnam. Dengan bergaya ala konglomerat, Psy memparodikan kehidupan kalangan atas di distrik Gangnam dalam videonya. Menyindir mereka yang gemar menghabiskan waktu di kelab malam mewah, dalam videonya Psy memilih berpesta dengan sejumlah pensiunan dalam sebuah bus tur yang dilengkapi lampu disko yang berwarna-warni. Lalu untuk menyindir mereka yang rutin datang ke pusat fitness mewah untuk membentuk tubuh mereka, Psy memilih bersantai di sebuah sauna bersama dengan dua orang preman bertato. Seorang kritikus musik pop Baak Eun-Seok menilai, lagu ini mengekspresikan 'rasa benci tapi cinta terhadap Gangnam'. Sejumlah warga Korsel memuja kawasan elite Gangnam, namun tidak demikian dengan Psy. Karena dalam lagunya dia melontarkan sindiran: "Tampan karena operasi plastik, tampil trendy karena mampu membeli barang-barang mewah, dan langsing karena sering melakukan yoga dan memilih instruksi fitness pribadi." Hal-hal yang rata-rata dilakukan orang-orang kaya di distrik Gangnam. "Psy terlihat seperti anak desa. Dia sangat jauh dari gambaran 'Gangnam Style'. Dia memparodikan dirinya sendiri," tutur Baak.  

Video 'Oppa's Gangnam Style' Masuk Guiness World Record 

Selain berhasil menjadi fenomena dunia karena tariannya yang lucu, video klip 'Oppa's Gangnam Style' milik rapper Korea Selatan (Korsel) Psy juga berhasil tercatat dalam buku Catatan Rekor Dunia (Guiness World Record). Video klip yang kocak ini dinobatkan sebagai video yang paling banyak disukai sepanjang sejarah YouTube. Guinness World Record mencatatnya secara resmi pada 20 September lalu. Hanya dalam waktu 4 bulan sejak diunggah pada 15 Juli 2012 lalu, video tersebut disukai oleh lebih dari 2,8 juta pengguna YouTube. "Beberapa tahun lalu tak pernah terbayang bahwa sesuatu bisa ditonton ratusan juta kali, dan sekarang 'Gangnam Style' meraih 2 kali lipatnya hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan di YouTube," ujar Community Manager Guinness World Records dilansir Soompi, Senin (24/9). 

Sayangnya, kini video itu tak muncul di charts YouTube di semua kategori. Tak hanya di kategori 'Most Liked', 'Gangnam Style' juga menghilang dari semua YouTube charts. Yakni 'Most Viewed' dan 'Most Discussed'. Per 27 September 2012 pukul 08.00 WIB, video itu ditonton 286.114.894 kali. Wow! Sebelumnya, rekor video paling banyak disukai dalam YouTube dipegang oleh LMFAO dengan lagu 'Party Rock Anthem', yaitu disukai oleh 1,5 juta pengunjung.  

Pemerintah Korsel Luncurkan 'One Day Gangnam Tour' 

Fenomena lagu 'Oppa's Gangnam Style' tentu saja ikut mengangkat citra Korea Selatan (Korsel) di mata dunia. Hal ini pun tak disia-siakan oleh pemerintah Korsel. Sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata Korsel, Korea Tourism Organization meluncurkan tur bertajuk "One Day Gangnam Tour". 

Dikutip dari The Hindu, Selasa (25/9), tur ini berisi kegiatan mewah bak orang-orang kaya distrik Gangnam. Tur ini berawal dari kunjungan ke salon untuk didandani ala Gangnam Style.Setelah bergaya, wisatawan lalu diajak berbelanja di kawasan Apgujeong dan Cheongdam yang disusul dengan acara minum kopi di kafe mewah. Tur ini kemudian diakhiri dengan menghabiskan hari di kasino dan kelab malam yang ada di wilayah tersebut. Sebagai distrik paling elite, kawasan ini dipenuhi dengan pusat pertokoan berkelas, termasuk kawasan Apgujeong yang berisi perumahan, pertokoan dan juga sekolah yang keren. Meski begitu, Distrik Gangnam juga memiliki Museum Kimchi Field dan kompleks Makam Seonjeongneung, di mana yang dimakamkan di sini adalah bangsawan dari Dinasti Joseon.


Sumber: detikcom dan Youtube

0 komentar

Posting Komentar